Kandungan Gelatin Ekstrak Limbah Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos) dengan Variasi Konsentrasi Asam Sitrat
DOI:
https://doi.org/10.24246/juses.v5i1p38-43Keywords:
asam sitrat, gelatin, tulang ikan bandeng, variasi konsentrasiAbstract
Gelatin adalah molekul polipeptida yang berasal dari kolagen yang merupakan protein utama penyusun jaringan kulit dan tulang pada hewan, salah satunya pada tulang ikan bandeng. Kolagen merupakan protein bermolekul besar yang diperoleh dengan cara ekstraksi dalam suasana asam. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi asam sitrat terhadap kandungan gelatin ekstrak tulang ikan bandeng (Chanos chanos). Metode penelitian meliputi tahap degreasing pada suhu 60 – 70 oC selama 30 menit, demineralisasi dengan variasi konsentrasi asam sitrat ekstraksi dilakukan menggunakan akuades dalam waterbath pada suhu 70° C selama enam jam dan penentuan rendemen gelatin. Karaktersitik gelatin dilakukan dengan uji fisik dan kimia. Uji fisik meliputi uji viskositas, penentuan pH, dan uji daya serap air sedangkan uji kimia meliputi analisis kadar air, kadar abu, dan kadar protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan gelatin ekstrak limbah tulang ikan bandeng dengan variasi konsentrasi asam sitrat 5%, 7%, 9%, 11%, dan 13% berbanding lurus terhadap kandungan gelatin yaitu semakin tinggi konsentrasi asam sitrat semakin banyak kandungan gelatin yang diperoleh dimana kandungan gelatin tertinggi terdapat pada konsentrasi 13% sebesar 9,78%. Berdasarkan analisis data dengan ANAVA, konsentrasi asam sitrat berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan gelatin yang diperoleh. Karakterisitik fisik dan kimia gelatin ikan bandeng meliputi viskositas 16,25 cP; daya serap air 4,20 mL/g; pH 4,57; kadar air 13,12%; abu 1,67%; dan protein 69,26%.
Downloads
References
Adawiyah, A. R., & Selviastuti, R. (2014). Serburia suplemen tulang ikan bandeng dengan cangkang kapsul alginat untuk mencegah osteoporosis. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 4(1). https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jim/article/view/10891
AOAC International. (2005). Official methods of analysis (W. Horwitz, Ed.; 18th edition, 2005). AOAC International.Gaithersburg, Mary Land 20877-2417, USA
Arnesen, J. A., & Gildberg, A. (2007). Extraction and characterisation of gelatine from Atlantic salmon (Salmo salar) skin. Bioresource Technology, 98(1), 53–57. https://doi.org/10.1016/j.biortech.2005.11.021
Atma, Y., & Ramdhani, H. (2017). Identifikasi gelatin dari tulang ikan patin hasil ekstraksi menggunakan kulit nanas dengan elektroforesis vertikal. Jurnal.Umj.Ac.Id/Index.Php/Semnastek. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/1918
Fatimah, D., & Jannah, A. (2008). Efektivitas penggunaan asam sitrat dalam pembuatan gelatin tulang ikan bandeng (Chanos-chanos forskal). http://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/Kimia/article/view/1663
Gelatin Manufacturers Institute of America. (2012). Gelatin handbook. In US Customer Service (Vol. 563, Issue 888). http://www.nitta-gelatin.com
Gómez-Guillén, Carmen, M., & Montero, P. (2001). Extraction of gelatin from megrim (Lepidorhombus boscii) skins with several organic acids 2 3 4. J Food Sci. , 66(2), 213–216.
Hido, F., Sompie, M., & Pontoh, J. (2021). Pengaruh perbedaan suhu ekstraksi terhadap kekuatan gel, viskositas, dan rendemen gelatin ceker ayam kampung. Zootec, 41(2), 451–456.
Johnston-Banks F.A. (1990). Gelatine. In: Harris P. (eds) food gels. In Springer, Dordrecht. Elsevier Science Publishers. https://doi.org/10.1007/978-94-009-0755-3_7
Kołodziejska, I., Skierka, E., Sadowska, M., Kołodziejski, W., & Niecikowska, C. (2008). Effect of extracting time and temperature on yield of gelatin from different fish offal. Food Chemistry, 107(2), 700–706. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2007.08.071
Liu, H.Y. & Han, J. & Guo, S.D. (2009). Characteristics of the gelatin extracted from Channel Catfish (Ictalurus Punctatus) head bones. LWT - Food Science and Technology. 42. 540-544. http://doi.org/10.1016/j.lwt.2008.07.013
Meyer, L. H. (1960). Food-chemistry. Reinhold Publishing Corporation. https://ia601607.us.archive.org/30/items/in.ernet.dli.2015.549657/2015.549657.
Nurilmala, M., Hizbullah, H. H., Karnia, E., Kusumaningtyas, E., & Ochiai, Y. (2020). Characterization and antioxidant activity of collagen, gelatin, and the derived peptides from Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) skin. Marine Drugs, 18(2). https://doi.org/10.3390/md18020098
Said, M. I., Likadja, J. C., & Hatta, M. (2011). Effect of time and curing concentration on quantity and quality of goat skin gelatin produced by acid process. JITP, 1(2). https://doi.org/10.20956/jitp.v1i2.671
Santoso, C., Surti, T., & Sumardianto. (2015). Perbedaan penggunaan konsentrasi larutan asam sitrat dalam pembuatan gelatin tulang rawan ikan pari mondol (Himantura gerrardi). In Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan (Vol. 4, Issue 2). http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jpbhp
Standar Nasional Indonesia. (1995). Mutu dan cara uji gelatin. http://sispk.bsn.go.id/SNI/DaftarList?q=01-3735-1995#
Winarno, F. G. (2008). Kimia pangan dan gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Wulandari, W., Supriadi, A., & Purwanto, B. (2013). Pengaruh defatting dan suhu ekstraksi terhadap karakteristik fisik gelatin tulang ikan gabus (Channa striata) [The effect of defatting and extraction temperature on the physical properties of snakehead fish bone gelatin]. FishtecH, II(01). https://doi.org/10.36706/fishtech.v2i1.1101
Yolanda, H. (2016). Ekstraksi dan evaluasi gelatin dari kulit sapi yang telah mengalami proses buang bulu menggunakan hidrolisis asam. https://repository.uinjkt.ac.id