Identifikasi Jenis Makrofungi di Kawasan Curug Cikotak

Authors

  • Laya Rhahillia Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten
  • Reti Purwasi Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten
  • Ifah Nurhafifah Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten
  • Haifa Dwi Oktaviani Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten
  • Falya Adnin Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten
  • Annisa Khotimah Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten
  • Rida Oktorida Khastini Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten

DOI:

https://doi.org/10.24246/juses.v8i1p63-70

Keywords:

Curug Cikotak, Identifikasi, Jenis, Keanekaragaman, Makrofungi

Abstract

Indonesia, sebagai negara megabiodiversitas, memiliki kekayaan fungi yang luar biasa namun belum sepenuhnya teridentifikasi dan tedokumentasi dengan baik. Curug Cikotak menjadi lokasi yang menarik untuk penelitian identifikasi makrofungi. Kondisi kawasan sekitar air terjun yang lembab dan kaya akan bahan organik, menyediakan habitat yang ideal bagi berbagai jenis fungi yang mungkin belum pernah didokumentasikan sebelumnya. Kondisi mikroklimat yang unik di sekitar air terjun, seperti kelembaban tinggi, suhu yang relatif stabil, dan ketersediaan substrat yang beragam, menciptakan niche ekologis yang dapat mendukung keberadaan spesies fungi yang khas dan mungkin endemik. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi makrofungi di Curug Cikotak. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada keberlimpahan makrofungi di Kawasan Air Terjun Curug Cikotak. Kondisi lingkungan yang lembab dan kaya nutrisi di sekitar kawasan Air Terjun menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur. Data lapangan dianalisis secara deskriptif mencakup ciri morfologi fungi dan substratnya. Penelitian ini dilakukan pengukuran parameter lingkungan seperti suhu, intensitas cahaya, dan kelembaban. Hasil dari penelitian ini telah Ditemukan total 8 spesies yang termasuk dalam 5 famili berbeda. Dari 8 spesies tersebut, 6 spesies telah teridentifikasi hingga tingkat spesies, sementara 2 spesies (Polyporus sp. dan Laetiporus sp.) hanya teridentifikasi hingga tingkat genus. Dari hasil eksplorasi juga ditemukan jamur makroskopis yang bersifat racun yaitu spesies Amanita bisporigera. Habitat dari beberapa jamur yang telah ditemukan tersebut didominasi pada tanah, pohon dan kayu-kayu yang sudah lapuk. Penyebaran jamur Basidiomycetes dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan, termasuk ketinggian tempat, curah hujan, suhu, dan kelembaban.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrita, E., Jayati, R. D., & Riastuti, R. D. (2021). Keanekaragaman Jamur Makroskopis Di Kawasan Air Terjun Curug Embun Kota Lubuklinggau. Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi, 4(1), 26–32. https://doi.org/10.31540/biosilampari.v4i1.1459

Anatolyevna, B. E., Aleksandrovich, K. A., Germanovna, L. O., & Sergeevich, M. D. (2020). Biodiversity of Lakechernoe(Takovets), Aspecially Protectednatural Area Inthe Ivanovo Region. Samara Journal of Science, 9(1), 25–30.

Campbell. (2013). Intisari Biologi (6th ed.). Erlangga.

Chang, S. T., & Miles, P. G. (2004). Mushrooms Cultivation, nutritional value,medicina effect, and environmental impact (second). CRC Press.

Fitriani, E. (2017). Inventarisasi Jamur di Kawasan Hutan Sekipan Desa Kalisoro Tawangmangu Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. In Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Gandjar, I., Sjamsuridzal, W., & Oetari, A. (2006). Mikologi Dasar dan Terapan. Yayasan Obor Indonesia.

Global Biodiversity Information Facility. (2021). Taxonomic Distribution of Occurences. https://www.gbif.org/occurrence/taxonomy?country=ID&taxonkey=5.

Hariani, Z., Lestari, A., Bayfurqon, F. M., & Rianti, W. (2023). Respon Pertumbuhan Miselium Beberapa Isolat F3 Jamur Merang (Volvariella volvaceae) FAPERTA UNSIKA pada Media PDA dengan pH yang Berbeda. Jurnal Agroplasma, 10(2), 508–516. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558907/

Hasanuddin. (2014). Jenis jamur kayu makroskopis sebagai media pembelajaran biologi (Studi di TNGL Blangjerango Kabupaten Gayo Lues). Jurnal Biotik, 2(1), 1–76.

INaturalist. (2023a). Paddy Straw Mushroom Volvariella volvacea. https://www.inaturalist.org/taxa/179054-Volvariella-volvacea.

INaturalist. (2023b). Polypore Neofavolus alveolaris (berpori heksagonal). https://www.inaturalist.org/taxa/496176-Neofavolus-alveolaris

INaturalist. (2023c). Spring Polypore (Lentinus arcularius). https://www.inaturalist.org/taxa/1395761-Lentinus-arcularius

Iswanto, I. (2009). Identifikasi Jamur Perusak Kayu. Universitas Sumatera Utara.

Kaygusuz, O., Türkekul, İ., Knudsen, H., & Menolli, N. (2021). Volvopluteus and pluteus section pluteus (Agaricales: Pluteaceae) in turkey based on morphological and molecular data. Turkish Journal of Botany, 45(3), 224–242. https://doi.org/10.3906/bot-2012-7

Khayati, L., & Warsito, H. (2018). Keanekaragaman Makrofungi di Arboretum Inamberi. Jurnal Mikologi Indonesia, 2(1), 30–38. https://doi.org/10.46638/jmi.v2i1.30

Lestari, F., & Febrianti, Y. (2018). Identifikasi Makrofungi Ordo Polyporales Di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas. Indonesian Journal of Biotechnology and Biodiversity, 2(1), 25–29.

Lin, W. C., & Lee, T. T. (2021). The laetiporus sulphureus fermented product enhances the antioxidant status, intestinal tight junction, and morphology of broiler chickens. Animals, 11(149), 1–15. https://doi.org/10.3390/ani11010149

Méndez-Navarro, J., Ortiz-Olvera, N. X., Villegas-Ríos, M., Méndez-Tovar, L. J., Andersson, K. L., Moreno-Alcantar, R., Gallardo-Cabrera, V. E., Félix, S., Galván, C., Vargas, G., Gómez, L. M., & Dehesa-Violante, M. (2011). Hepatotoxicity from ingestion of wild mushrooms of the genus amanita section phalloideae collected in Mexico City: Two case reports. Annals of Hepatology, 10(4), 568–574. https://doi.org/10.1016/s1665-2681(19)31529-7

Nankoné, S., Sawadogo, B. R., Sanon, E., Dabiré, K., Sankara, P., & Guissou, M. K. (2022). Diversity of phytopathogenic polypores and their interaction with host plants in three biotopes in western Burkina Faso. 20, 75–84.

Niego, A. G., Raspé, O., Thongklang, N., Charoensup, R., Lumyong, S., Stadler, M., & Hyde, K. D. (2021). Taxonomy, diversity and cultivation of the oudemansielloid/xeruloid taxa hymenopellis, mucidula, oudemansiella, and xerula with respect to their bioactivities: A review. Journal of Fungi, 7(51), 1–23. https://doi.org/10.3390/jof7010051

Noverita, N., Armanda, D. P., Matondang, I., Setia, T. M., & Wati, R. (2019). Keanekaragaman Dan Potensi Jamur Makro Di Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling (Smbrbb) Propinsi Riau, Sumatera. Pro-Life, 6(1), 26–43. https://doi.org/10.33541/pro-life.v6i1.935

Noverita, N., & Ilmi, F. (2020). Inventarisasi dan potensi jamur makro di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon Banten. AlKauniyah: Jurnal Biologi, 13(1), 63–75.

Noverita, N., Nabilah, N., Siti, F. Y., & Yudistari, Y. (2018). Jamur Makro Di Pulau Saktu Kepulauan Seribu Jakarta Utara dan Potensinya. Jurnal Mikologi Indonesia, 2(1), 16–29. https://doi.org/10.46638/jmi.v2i1.38

Noverita, N., Sinaga, E., & Setia, T. M. (2016). Jamur Makro Berpotensi Pangan dan Obat di Kawasan Cagar Alam Lembah Anai dan Cagar Alam Batang Palupuh Sumatera. Jurnal Mikologi Indonesia, 1(1), 15–27. https://doi.org/10.46638/jmi.v1i1.10

Nurdiyanti, M. D., Suharti, A., Amelya, M. P., & Putra, I. P. (2020). Catatan Diversitas Jamur di Salah Satu Pulau Terluar Republik Indonesia. Jurnal Sumberdaya Hayati, 6(2), 56–66. https://doi.org/10.29244/jsdh.6.2.56-66

Palacio, M., Da Silveira, R. M. B., & Robledo, G. L. (2019). Neofavolus subpurpurascens comb. nov., with new records from the neotropics. Phytotaxa, 405(4), 180–186. https://doi.org/10.11646/phytotaxa.405.4.1

Prasetyaningsih, A., & Djoko, R. (2015). Keanekaragaman Dan Potensi Makrofungi Taman Nasional Gunung Merapi. Prosiding Seminar Nasional & Internasional, 471–481.

Putra, I. P. (2020). Studi Taksonomi dan Potensi Beberapa Jamur Liar di Pulau Belitong. Justek : Jurnal Sains Dan Teknologi, 3(1), 24. https://doi.org/10.31764/justek.v3i1.3534

Rahmadina, R., Nurjannah, I., Hasri, F., Mahdiva, A. S., Prasetyi, W., Simarmata, Y. A., Hasibuan, P. S. R., Mahardika, O., Ramadhan, F. A., & Afriera, R. (2021). Inventarisasi Jamur Di Taman Hutan Raya (Tahura) Berastagi Kabupaten Karo, Sumatera Utara. KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi Dan Terapan, 5(1), 8–14. https://doi.org/10.30821/kfl:jibt.v5i1.9643

Song, J., Sun, Y. F., Ji, X., Dai, Y. C., & Cui, B. K. (2018). Phylogeny and Taxonomy of Laetiporus (Basidiomycota, Polyporales) With Descriptions of Two New Species from Western China. MycoKeys, 37, 57–71.

Tristina, A., Fitiriani, N., Zulfah, S. A., Maryani, N., & Khastini, R. O. (2022). Biodiversitas Makrofungi Di Sekitar Kawasan Curug Leuwi Mangrod, Kabupaten Serang, Banten: Deskripsi Dan Potensi Pemanfaatan. Jurnal Biolokus, 5(1), 1–10.

Ullah, T. S., Firdous, S. S., Shier, W. T., Hussain, J., Shaheen, H., Usman, M., Akram, M., & Khalid, A. N. (2022). Diversity and ethnomycological importance of mushrooms from Western Himalayas, Kashmir. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, 18(32), 1–20. https://doi.org/10.1186/s13002-022-00527-7

Wibowo, S. G., Mardina, V., & Fadhliani. (2021). Eksplorasi dan Identifikasi Jenis Jamur Tingkat Tinggi di Kawasan Hutan Lindung Kota Langsa. Jurnal Biologica Samudra, 3(1), 1–13.

Zeb, M., & Lee, C. H. (2021). Medicinal properties and bioactive compounds from wild mushrooms native to north america. Molecules, 26(251), 1–24. https://doi.org/10.3390/molecules26020251

Zuraidah, Ramadianty, A., Raihana, A. H., & Amin, N. (2022). Jenis Jenis Jamur Makroskopis Yang Terdapat Di Kawasan Tahura (Taman Hutan Raya) Gunung Seulawah Agam Kabupaten Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik, 10, 197–210.

Published

2025-02-03

How to Cite

Rhahillia, L., Purwasi, R., Nurhafifah, I., Oktaviani, H. D., Adnin, F., Khotimah, A., & Khastini, R. O. (2025). Identifikasi Jenis Makrofungi di Kawasan Curug Cikotak. Jurnal Sains Dan Edukasi Sains, 8(1), 63–70. https://doi.org/10.24246/juses.v8i1p63-70