Menciptakan High Level of Play dalam Rencana Pembelajaran Anak Usia Dini

Authors

  • Maria Melita Rahardjo FKIP PG-PAUD Universitas Kristen Satya Wacana

DOI:

https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2016.v6.i3.p206-216

Keywords:

bermain, lingkungan belajar, kurikulum PAUD, high level of play

Abstract

Bermain adalah filosofi dasar pembelajaran anak usia dini di Indonesia. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mememeriksa dan menganalisa secara teoritis rancangan pembelajaran yang dapat mendukung implementasi prinsip bermain level tinggi atau high level of play dalam kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tersebut. Setiap pembelajaran AUD hendaknya dapat mengintegrasikan high level of play ke dalamnya karena studi dan penelitian yang ada menyatakan bahwa hal tersebut dapat mengembangkan semua aspek perkembangan anak secara optimal. Penelitian ini melibatkan sepuluh kelompok partisipan dan masing-masing kelompok merancang sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH). Dokumen RPPH disusun mengacu pada kurikulum 2013 PAUD dan kesepuluh kelompok mengembangkan sistem pembelajaran berbasis sentra. Dokumen RPPH yang mereka rancang kemudian mereka presentasikan dalam bentuk simulasi penataan lingkungan belajar. Dokumen RPPH, diskusi dan wawancara partisipan, serta observasi hasil penataan lingkungan belajar menjadi sumber data utama penelitian deskriptif kualitatif ini. Hasil penelitian menemukan bahwa setidaknya ada tiga faktor penting yang berperan dalam perencanaan pembelajaran yang dapat menginisiasi high level of play. Ketiga faktor tersebut adalah material, penataan material, dan guru. Selanjutnya, salah satu keterbatasan penelitian ini adalah bahwa rancangan RPPH yang disusun tidak dilanjutkan hingga tahap implementasi di kelas  AUD. Penelian selanjutnya disarankan untuk melihat analisa teoritis hasil wawancara dan diskusi apakah benar perencanaan pembelajaran yang dihasilkan mampu menginisiasi high level of play pada pembelajaran anak usia dini. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Berk. L. E. (2009). Child development. 8th edn. Boston: Peason.

Bodrova, E. & Leong, D. J. (2003). The importance of being playful. Educational Leadership, April: 50-53.

Johnson, J. E., Christie, J. F., & Wardle, F. (2005). Play, development and early education. Boston; London: Pearson/ Allyn and Bacon.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Retrieved from http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/KKN%20BANTUL%20PERMEN%2058.pdf.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014a). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah - Lampiran I tentang Kerangka Dasar Kurikulum dan Struktur Kurikulum Sekolah

Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Retrieved from http://staff.unila.ac.id/ngadimunhd/files/2012/03/Permendikbud-No-146-2014.pdf

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014b). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Retrieved from

http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/upload/resources/documents/4578bf5cf57c0c02f561eb9877640043.pdf.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014c). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Retrieved from

http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/upload/resources/documents/9fd52fb7f99ebfc70a46f2de4afd128c.pdf.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rahardjo, M.M. (2016). Sebuah pengingat bagi kebijakan bermain pada kurikulum pendidikan anak usia dini. Widya Sari, 18 (3): 103 - 110.

Ryan, R. M. & Deci, E. L. (2000). Self-determination theory and the facilitation of intrinsic motivation, social development, and well-being. American psychologist, 55(1), 68 – 78.

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan pembelajaran: Teori dan praktik pengembangan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2013). Penelitian pendidikan: Jenis, metode, dan prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Shonkoff, J. P., Garner, A. S., Siegel, B. S., Dobbins, M. I., Earls, M. F., McGuinn, L., … & Wood, D. L. (2012). The lifelong effects of early childhood adversity and toxic stress. Pediatrics, 129 (1), e232 – e246.

Strong-Wilson, T & Ellis, J. (2007). Children and place: Reggio Emilia’s environment as third teacher. Theory Into Practice, 46(1): pp. 40 – 47.

Van Hoorn, J., Nourot, P. M., Scales, B., & Alward, K. R. (2011). Play at the center of the curriculum. Upper Saddle River, N.J: Pearson Education.

Walker, S. L. & Spybrook, J. (2013). Planning for play environments with pre-service teachers. Preparing Effective Leaders for Tommorrow’s Schools, 1.

Wolfgang, C. H. & Wolfgang, M. E. (1992). School for young children: Developmentally appropriate practice. Needham Heights, MA: Allyn and Bacon.

You, H., Osborne, L, & Franz, J. (2015). Reflecting on Reggio: An evaluation of design intent in an early childhood learning environment. Creative Engagements: Thinking with Children. Downloaded from http://eprints.qut.edu.au/ 91107/

Downloads

Published

2016-09-28

How to Cite

Rahardjo, M. M. (2016). Menciptakan High Level of Play dalam Rencana Pembelajaran Anak Usia Dini. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 6(3), 206–216. https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2016.v6.i3.p206-216

Issue

Section

Articles