Analisis Learning Continuum Tingkat SD Sampai SMP pada Tema Sistem Pencernaan Manusia
DOI:
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2016.v6.i2.p1-13Keywords:
learning continuum, sistem pencernaan makanan, sekolah dasar, sekolah menengah pertamaAbstract
Hasil analisis yang dilakukan dalam kajian ini adalah tema sistem pencernaan manusia dalam ruang lingkup Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan untuk tingkat Sekolah Dasar dengan Standar Kompetensi 1.Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan, dan Kompetensi Dasar 1.3 Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Pencapaian pembelajaran tingkat Sekolah Dasar sampai pada mengenal dan mengidentifikasi struktur sistem pencernaan manusia (mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus) (C1: Faktual), Memahami struktur sistem pencernaan manusia (mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus (C2: Konseptual); Mengaitkan hubungan antara organ pencernaan, makanan dan kesehatan) (C3: Konseptual). Sementara untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama tema pembahasan pada KD 1.4 mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan dengan masing-masing indikator terdiri atas mengetahui gangguan pencernaan makanan (C1: Faktual), mengetahuai proses pencernaan makanan dari mulut hingga anus (C2: Konseptual), menjelaskan proses pencernaan makanan dari mulut hingga anus (C3: Konseptual), menganalisis Menganalisis hubungan antara organ-organ sistem pencernaan dan makanan serta kesehatan (misal: mulut: gigi (memecah makanan), lidah (membantu menelan), usus halus: menyerap makanan, anus (mengeluarkan sisa makanan) (C4: Prosedural), Menyimpulkan proses pencernaan makanan dari mulut hingga anus serta hubungannya dengan kesehatan (C5: Konseptual).
Downloads
References
Alavinia, P., & Malekzadeh, Sirin. 2013. The Overriding Role of Critical Thingking in Nahjobalaqa, Letters: Insights from Bloom’s Cognitive Model. Journal of Language Teaching and Research, 4 (1): 97 – 104.
Anderson & Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing. A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.
Department of Education and Communities. 2013. An overview of the Literacy continuum K–10. Sydney: State of New South Wales.
Drake, S.M. 2007. Creating Standard Based Integrated Curriculum: Aligning Curriculum, Content, Assessment and Instruction (2nd Ed). Thousand Oaks, CA: Corwin Press.
Ishartiwi. 2009. Continuous Learning. Makalah disajikan dalam Seminar ”Continuous Learning” bagi Keberhasilan Masa Depan Siswa, bagi Guru, di selenggarakan oleh Jogja Cedekia,di Aditorium STIM/AMP YKPN, Yogakarta, 15 Maret 2009.
Kemendikbud. 2006. Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (SK dan KD SD/ MA). BSNP: Jakarta.
___________. 2006. Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (SK dan KD SMP/ MTs). BSNP: Jakarta.
___________. 2011. Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Secara Terpadu. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Korte, Debra., Reitz, Nicholas., & Schmidt, J, S. 2015. Implementing Student-Centered Learning Practices in a Large Enrollment, Introductory Food Science and Human Nutrition Course. Journal of Food Science Education, 15 (1): 23 – 33.
Kenzie., & Amy, R. 2009. Unique Considerations for Assessing the Learning Media of Students Who Are Deaf - Blind. Journal of Visual Impairment & Blindness. 103 (4): 241 – 245 .
Mehrens, W.A. 1989. “Preparing Students to Take Standarized Achievement Tests”. Practical Assesment, Research & Evaluatuin, 1 (11). http: //Pareonline.-net/getvn.asp?v=1&n=11. This paper has viewed 61,080 times since 11/13/1999, diambil tanggal 29 Maret 2016.
Northwest Evaluation Association. 2003. Primary Use of the Learning Continuum. Pocatello: Idaho State University.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Puckett, M.B., & Black, J.K. 1994. Authentic Assessment of The Young Child: Celebrating Development and Learning. New York: Merrill, and imprint of Macmillan College Publishing Company.
Rioux, J. E. 2010. Adopting a Professional Learning Continuum Plan. The American Occupational Therapy Association, Inc. 26 (2), 1 – 4.
Simplicio, Joseph. 2014. How to Effectively Use Social Media as in Class Teaching Tools. Journal of Planning Education and Research. 1 (1): 142 – 144
Subali, B & Suyata, P. (2012). Pengembangan Item Tes Konvergen dan Divergen dan Penyelidikan Validitasnya secara Empiris. Diandra: Yogyakarta.
Subali, Bambang. 2009. Pengembangan Tes Pengukur Keterampilan Proses Sains Pola Divergen Mata Pelajaran Biologi SMA. Prosiding Seminar Nasional Biologi, Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 4 Juli 2009.
___________. 2014. Evaluasi Pembelajaran (Proses dan Produk). Makalah disajikan pada Workshop Evaluasi program Pembelajaran (Proses & Produk) bagi Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu 23 Agustus 2014.
Suwarto. 2010. Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif dalam Pendidikan. Jurnal Widyatama. 19 (1): 76 – 91.
Toore, M, Dario. 2015. Learning Throughout a Continuum, an Innovative and Feasible Educational Agenda. Journal of Military Medicine, 180 (1): 163 – 164.
Yahui Su. 2015. Ensuring the Continuum of Learning. Journal of the Role of Assesment for Lifelong Learning. 61: 7 – 21.
Zuhdan K.P, Insih W, & Senam. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sians Terpadu Untuk Meningkatkan Kognitif. Keterampilan Proses, Kreativitas Serta Menerapkan Konsep Ilmiah Peserta Didik SMP. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Universitas Negeri Yogyakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Copyright is held by the Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan