Pergeseran Ideologi Patriarki dalam Peran Pengasuhan Anak pada Suami Generasi Milenial Suku Jawa
DOI:
https://doi.org/10.24246/kritis.v32i2p176-197Keywords:
pengasuhan patriarki, pola asuh suku Jawa, keluarga generasi milenialAbstract
Patriarki adalam suatu sistem sosial atau struktur masyarakat, dimana laki-laki memiliki otoritas utama dalam segala konteks keluarga dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali peran suami generasi milenial suku Jawa dan berusaha menjawab apakah terdapat pergeseran ideologi patriarki dalam pengasuhan di era modern ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis. Informan penelitian ini terdiri dari enam suami yang lahir di generasi milenial (antara tahun 1980-1990) dan berasal dari etnis Jawa. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik wawancara semi-terstruktur. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) suami berperan aktif dalam pengasuhan tanpa mempertimbangkan status pekerjaan istri; (2) pengasuhan dianggap sebagai tanggung jawab bersama; (3) suami membangun komunikasi yang aktif dan terbuka dengan anak; (4) suami menyediakan waktu lebih untuk bermain dengan anak; (5) pengasuhan oleh orang tua suami berpengaruh dalam inisiasi keterlibatan pengasuhan anak; dan (6) media sosial dan internet menjadi sumber utama informasi pengasuhan. Terdapat pergeseran paradigma pengasuhan dari patriarki ke egaliter di kalangan suami generasi milenial suku Jawa, dimana lebih terlibat dalam pengasuhan anak dan pekerjaan rumah, serta menganggap pengasuhan sebagai tanggung jawab bersama dalam keluarga. Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai dinamika pengasuhan dalam keluarga suku Jawa generasi milenial.
Downloads
References
Barroso, A., Parker, K., & Bennett, J. (2020, May). As Millennials Near 40, They’re Approaching Family Life Differently Than Previous Generations. Pew Research Center. https://www.pewresearch.org/social-trends/2020/05/27/as-millennials-near-40-theyre-approaching-family-life-differently-than-previous-generations/
Dalimoenthe, I. (2021). Sosiologi Gender (B. sari Fatmawati, Ed.). Bumi Aksara.
Ester. (2016, December 27). Mengenal Generasi Milenial. Kementerian Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia. https://www.kominfo.go.id/content/detail/8566/mengenal-generasi-millennial/0/sorotan_media
Fauzia, R. (2022). Sejarah Perjuangan Perempuan Indonesia Mengupayakan Kesetaraan dalam Teori Feminisme. Journal of Comprehensive Science, 1(4), 861–881.
Hafifah, S. (2022). Pola Asuh Generasi X dan Y (Milenial). Deepublish.
Hanum, F. (2018). Kajian dan Dinamika Gender. Intrans Publishing.
Herdiansyah, H. (2016). Gender dalam Perspektif Psikologi. Salemba Humanika.
Hidayanti, Y. (2017). Peranan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak di Kelompok B1 Raudhatul Athfal Al Ikhlas Palu. Jurnal Bungamputi, 4(2).
Hood-Williams, J. (1990). Patriarchy for Children: On the Stability of Power Relations in Children’s Lives. In L. Chisholm, P. Büchner, H.-H. Krüger, & P. Brown (Eds.), Childhood, Youth, and Social Change: A Comparative Perspective (pp. 155–159). RoutledgeFalmer.
Humm, M. (2002). Ensiklopedia Feminisme (M. (terj. ) Rahayu, Ed.). Fajar Pustaka Baru.
Ihromi, T. O. (2004). Berbagai Kerangka Konseptual dalam Pengkajian Keluarga, Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Yayasan Obor Indonesia.
Istiyati, S., Nuzuliana, R., & Shalihah, M. (2020). GambaranPeranAyahdalamPengasuhan. PROFESI (ProfesionalIslam): Media Publikasi Penelitian, 17(2), 12–19.
Karkono, Maulida, J., & Rahmadiyanti, P. M. (2020). Budaya Patriartki dalam Film Kartini (2017) Karya Hanung Bramantyo. Kawruh: Journal OfLanguageEducation, Literature, and Local Culture, 2(1), 15–27.
Kinanti, G. R., & Rakhmad, W. N. (2019). Memahami Relasi Komunikasi Orang tua Milenial dalam Pembentukan Konsep Diri Anak di Era Digital. Interaksi Online, 7(2), 115–126.
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Nurcahyo, A. (2016). Relevansi Budaya Patriarki dengan Partisipasi Politik dan Keterwakilan Perempuan di Parlemen. Jurnal Agastya, 6(1), 25–34.
Nurhamida, Y. (2013). Power in Marriage Pada Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga. Jurnal Psikogenesis, 1(2), 185–198.
Putri, D. P. K., & Lestari, S. (2015). Pembagian Peran Dalam Rumah Tangga Pada Pasangan Suami Istri Jawa. Jurnal Penelitian Humaniora, 16(1), 72–85.
Rabbaniyah, S., & Salsabila, S. (2022). Patriarki Dalam Budaya Jawa; Membangun Perilaku Pembungkaman Diri Pada Perempuan Korban Seksual Dalam Kampus. Community: Pengawas Dinamika Sosial, 8(1), 113–124.
Sa’diyah, H., Nurhidayanti, A. Y., Mashanim, W., Dewi, O. C. W., Salsabila, S., & Emmywati. (2023). Analisa Signifikan Kemunculan Pemikiran Feminisme di Indonesia. Journal of Economics, Business, Management, Accounting and Social Sciences (JEBMASS), 1(3), 106–110.
Sanchez, L., & Thomson, E. (1997). Becoming Mothers and Fathers. Gender & Society, 11(6), 747–772. https://doi.org/10.1177/089124397011006003
Sari, S. (2019). Literasi Media Pada Generasi Milenial Di Era Digital. Profesional: Jurnal Komunikasi Dan Administrasi Publik, 6(2), 30–42. https://doi.org/10.37676/professional.v6i2.943
Sarumpaet, R. (2019). Patriarki: Pengertian, Sejarah, dan Dampaknya. Gramedia Pustaka Utama.
Sulistyo, E. T., & Sunarmi. (2021). Emotional Intelligence and Balanced Personality in Javanese Cultural Understanding. Palarch’s Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, 18(4), 3344–3359.
Yunusiah, S., & Rahmiaji, L. R. (2018). Pola Komunikasi pada Hubungan Pernikahan dengan Pria yang Berusia Lebih Muda dalam Budaya Patriarki. Interaksi Online, 6(1).
Zis, S. F., Effendi, N., & Roem, E. R. (2021). Perubahan Perilaku Komunikasi Generasi Milenial dan Generasi Z di Era Digital. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 69–87. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15550
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 KRITIS

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ketika penulis menyerahkan artikelnya kepada Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin KRITIS, dan jika artikel tersebut disetujui oleh Dewan Editor untuk diterbitkan maka HAK CIPTA dari Artikel tersebut melekat pada Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin KRITIS. Pihak Dewan Editor dapat memperbanyak memperbanyak Artikel tersebut dengan tetap mencantumkan nama penulis.