MODEL PEMBERDAYAAN UMKM DENGAN PENDEKATAN KOLABORASI ABGC SEBAGAI STRATEGI KELUAR DARI MIDDLE INCOME TRAP
Keywords:
Kolaborasi, Middle Income Trap, UMKMAbstract
Indonesia hingga tahun 2045 akan mengalami perangkap negara berpendapatan menengah (middle
income trap). Negara yang masuk ke dalam perangkap pendapatan menengah, diprediksi pada
dunia usahanya akan mengalami kesulitan sehingga akan kehilangan keunggulan kompetitif.
Alternatif program dan kebijakan seyogyanya dilakukan oleh berbagai pihak terkait untuk keluar
dari perangkap tersebut. Data BPS Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa perekonomian
Indonesia ditopang 99.9% oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), oleh karenanya
optimalisasi kontribusi UMKM sangat penting dalam peningkatan perekonomian Indonesia.
Namun disadari, saat ini masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, seperti aspek
permodalan, operasional, sumber daya manusia, dan pemasaran. Upaya untuk penyelesaian
masalah UMKM tersebut menjadi langkah yang harus dipertimbangkan. Banyak program untuk
peningkatan UMKM yang berjalan saat ini masih bersifat parsial. Masing-masing menjalankan
perannya tanpa saling mendukung satu sama lain, sehingga UMKM masih belum optimal
kinerjanya. Model kolaborasi yang terintegrasi menjadi sebuah keniscayaan untuk menyelesaikan
masalah di UMKM. Terdapat empat (4) aktor utama yang diindentifikasi berperan penting dalam
memajukan UMKM. Academician/Akademisi berfungsi sebagai centre of excellent, Business/
Pebisnis sebagai pelaku usaha, Government/Pemerintah sebagai accelerator program, dan
Community/Komunitas sebagai pendukung kegiatan. Kolaborasi ideal melalui pendekatan ABGC
(Academician, Business, Government, Community) diyakini mampu menopang UMKM sehingga
keluar dari permasalahan yang ada. Paper ini bertujuan untuk menjawab:
1) bagaimana kinerja UMKM saat ini; 2) mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi UMKM;
3) merancang model ABGC dalam pemberdayaan UMKM sebagai strategi keluar dari middle
income trap.